Posted by : Unknown
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
merupakan hal yang paling penting untuk membawa umat manusia kepada kehidupan
yang lebih baik, dimana pendidikan tidak lepas kaitannya dengan beberapa
faktor, antara lain faktor pembawaan dan faktor lingkungan.
Pemilihan model yang tepat dalam
pengajaran tentu saja berorientasi pada tujuan pengajaran termasuk tujuan
setiap materi yang akan diberikan pada siswa. Dari beberapa model pengajaran
yang baru, salah satu bentuk model penyajian materi yang penting untuk
diketahui adalah model pengajaran langsung (Direct
instruction). Model pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk
mengembangkan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif. Pengetahuan deklaratif
adalah pengetahuan tentang sesuatu sedangkan pengetahuan prosedural adalah
pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu yang keduanya berstruktur
dengan baik dapat dipelajari selangkah demi selangkah.
Kami
membuat makalah ini dengan judul “Model Pembelajaran Langsung”, untuk sedikit
memberikan penjelasan mengenai model pembelajaran tersebut. Alasan lainnya
adalah agar sesuai dengan tema yang diberikan oleh dosen, yaitu model
pembelajaran langsung.
1.2 Rumusan Masalah
Yang menjadi rumusan masalah dibuatnya makalah ini adalah :
1. Bagaimana definisi dari model pembelajaran langsung ?
2. Bagaimana tahapan pembelajaran dari model pembelajaran langsung ?
3. Bagaimana metode pembelajaran dari model pembelajaran langsung ?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran lagsung
ketika diterapkan dalam proses belajar/mengajar ?
5. Bagaimana aplikasi model pembelajaran langsung dalam pembelajaran
matematika ?
1.3 Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui bagaimana definisi dari model pembelajaran langsung.
2.
Untuk mengetahui bagaimana tahapan pembelajaran dari model pembelajaran langsung.
3.
Untuk mengetahui bagaimana metode pembelajaran dari model pembelajaran langsung.
4.
Untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kekurangan dari model pembelajaran lagsung
ketika diterapkan dalam proses belajar/mengajar.
5.
Untuk mengetahui bagaimana aplikasi model pembelajaran langsung dalam pembelajaran
matematika.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
2.
2.1
Definisi
Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung dikembangkan berdasarkan
teori belajar dari Albert Bandura. Pembelajaran langsung adalah model
pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan pengetahuan deklaratif dan
pengetahuan prosedural yang diajarkan setahap demi setahap.
Model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar
dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan
gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan
model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang
terlalu kompleks. Di samping itu, model pengajaran langsung mengutamakan
pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan
keterampilan motorik, sehingga menciptakan suasana pembelajaran yang lebih
terstruktur.
Pada saat Guru melakukan modeling siswa melakukan pengamatan
terhadap keterampilan yang dimodelkan itu. Selanjutnya siswa diberi kesempatan
untuk meniru model yang dilakukan oleh Guru melalui kesempatan latihan di bawah
bimbingan Guru. Guru yang menggunakan model pengajaran langsung tersebut
bertanggung jawab dalam mengidentifikasi tujuan pembelajaran, struktur materi,
dan keterampilan dasar yang akan diajarkan. Kemudian menyampaikan pengetahuan
kepada siswa, memberikan permodelan/demonstrasi, memberikan kesempatan pada
siswa untuk berlatih menerapkan konsep/keterampilan yang telah dipelajari, dan
memberikan umpan balik.
2.2
Ciri-ciri
Model Pembelajaran Langsung
Terdapat beberapa
ciri-ciri dari model pembelajaran langsung diantaranya :
a.
Dilakukan dengan cara
menyampaikan materi secara verbal
b.
Materi pelajaran yang
disampaikan biasanya berupa materi pelajaran yang sudah jadi, misalnya
konsep-konsep tertentu, data dan fakta yang harus dihafal sehingga tidak
menuntut siswa untuk berfikir ulang mengenai materi tersebut.
c.
Guru sebagai pusat
pembelajaran.
d.
Tujuan utamanya adalah
siswa dapat menguasai dan memahami materi yang sudah disampaikan.
2.3
Tahapan
Model Pembelajaran
Pada Model Pembelajaran Direct Instruction terdapat lima fase yang sangat penting yang disajikan
dalam 5 (lima) tahap, seperti ditunjukan sebagai berikut :
a. Tahap Orientasi
Pada tahap
ini guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi pelajaran.
Bentuk-bentuk orientasi itu dapat berupa :
1.
Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang
relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa.
2.
Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan
pembelajaran.
3.
Memberi penjelasan atau arahan mengenai kegiatan yang
akan dilakukan.
4.
Menginformasikan materi atau konsep yang akan
digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran.
5.
Menginformasikan kerangka pelajaran.
6.
Memotivasi siswa.
b. Tahap Presentasi
Pada tahap
ini guru menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep atau keterampilan.
Kegiatan ini meliputi :
1. Penyajian materi dalam
langkah-langkah.
2. Pemberian contoh konsep.
3. Pemodelan/peragaan
keterampilan.
4. Menjelaskan ulang hal
yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa.
c. Latihan Terstruktur
Dalam
tahap ini, guru merencanakan dan memberikan bimbingan kepada siswa untuk
melakukan latihan-latihan awal. Guru memberikan penguatan terhadap respons
siswa yang benar dan mengoreksi yang salah.
d. Latihan Terbimbing
Pada tahap
ini, siswa diberi kesempatan untuk berlatih konsep dan keterampilan serta
menerapkan pengetahuan atau keterampilan tersebut ke situasi kehidupan nyata. Latihan
terbimbing ini baik juga digunakan guru unruk mengakses kemampuan siswa dalam
melakukan tugas, mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan
baik atau tidak, serta memberikan umpan balik.
e. Latihan Mandiri
Siswa melakukan kegiatan latihan secara
mandiri, tahap ini dapat dilalui siswa dengan baik jika telah menguasai tahap-tahap
pengerjaan tugas 85%-90% dalam fase latihan terbimbing. Guru dapat memberikan
umpan balik berupa penghargaan bagi keberhasilan siswa.
2.4
Metode
dalam Pembelajaran Langsung
Dalam
pembelajaran langsung dikenal beberapa metode yang biasa digunakan untuk
menyampaikan suatu konsep belajar kepada siswa diantaranya :
a.
Metode
Ceramah
Metode ceramah yaitu penerapan dan penuturan
secara lisan oleh guru terhadap siswa di kelasnya, dengan menggunakan alat
bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada siswa. Metode
ceramah ini sering kita jumpai pada proses-proses pembelajaran di sekolah mulai
dari tingkat yang rendah sampai ke tingkat perguruan tinggi.
b.
Metode
Ekspositori
Metode Ekspositori adalah cara
penyampaian pelajaran dari seorang guru kepada siswa di dalam kelas dengan cara
berbicara di awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya
jawab. Guru dapat memeriksa pekerjaan siswa secara individual, menerangkan lagi
kepada siswa apabila dirasakan banyak siswa yang belum paham mengenai materi.
Kegiatan siswa tidak hanya mendengar dan mencatat, tetapi siswa juga menyelesaikan latihan soal dan bertanya
bila belum mengerti.
c.
Metode
Latihan
Metode latihan digunakan guru untuk
mengukur seberapa besar pemahaman siswa terhadap konsep yang sudah disampaikan.
Guru dapat memberi soal-soal yang
berkaitan dengan materi yang diajarkan kemudian memberikan nilai/penghargaan
sebagai umpan balik.
2.5
Kelebihan
dan Kelemahan Pembelajaran langsung
Dalam setiap model pembelajaran yang diterapkan oleh guru,
pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak terkecuali model pembelajaran
langsung. Adapun kelebihan dan kelemahan model pembelajaran langsung, sebagai
berikut :
a.
Kelebihan
1) Guru mengendalikan isi materi dan
urutan informasi sehingga dapat mempertahankan fokus mengenai apa yang harus
dicapai oleh siswa.
2) Sangat cocok diterapkan untuk
karakter siswa yang pada dasarnya tidak suka membaca materi pelajaran.
3) Dapat
menjadi cara untuk menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif
singkat yang dapat diakses secara setara oleh seluruh siswa.
4) Model
pembelajaran langsung bergantung pada kemampuan refleksi guru sehingga guru
dapat terus menerus mengevaluasi dan memperbaikinya.
b.
Kekurangan
1) Sulit untuk mengatasi perbedaan kemampuan
dan pengetahuan serta tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang
telah disampaikan.
2) Sulit bagi siswa untuk mengembangkan
keterampilan sosial dan interpersonal mereka.
3) Jika guru
tidak siap, berpengetahuan, percaya diri, antusias, dan terstruktur, siswa
dapat menjadi bosan, teralihkan perhatiannya, dan pembelajaran mereka akan
terhambat.
4) Model
pembelajaran langsung sangat bergantung pada gaya komunikasi guru, komunikator yang
buruk cenderung menghasilkan pembelajaran yang buruk pula.
5) Siswa hanya
menyimak apa yang guru sampaikan sehingga tidak sepenuhnya memahami materi
pelajaran dan sering kali siswa salah mengartikan.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pembelajaran langsung adalah model berpusat pada guru,
sehingga guru dituntut untuk lebih komunikatif dalam menyampaikan materi
pelajaran, jika tidak maka siswa akan mudah bosan dan materi yang disampaikan
akan terlewat begitu saja. Di
samping itu, model pengajaran langsung memberikan kesempatan siswa belajar
dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan apa yang dimodelkan
gurunya. Oleh karena itu hal penting yang harus diperhatikan dalam menerapkan
model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang
terlalu kompleks.
1.2 Saran
Penulis berharap pembaca agar lebih memahami lagi apa yang
sudah kami sajikan dalam makalah ini agar mendapatkan ilmu yang bermanfaat
mengenai teori yang sudah kami paparkan. Kepada dosen pengampu sebaiknya
memberikan sedikit gambaran mengenai teori yang akan diberikan sebelum
memberikan tugas agar penyusunan tugas lebih terarah dan tidak melenceng dari
pokok pembahasan.
DAFTAR
PUSTAKA
Wahab Abdul Aziz. 2008. Metode dan Model Mengajar
IPS. Bandung : Alfabeta.
Kardi,
S. dan Nur M. 2000a . Pengajaran Langsung. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya University Press.
Arends,
R.I. 2001. Learning to Teach. New York : Mc graw Hill Companies, Inc.
Depdiknas.
2009. Modul KKG/MGMP.
I.Arends, Richard. (2013). Belajar Untuk
Mengajar. Jakarta: Selemba Humanika
http://dokumen.tips/documents/metode-ekspositori-model-pemb-langsung.html
yang diakses pada 29 Oktober 2016.
yang diakses pada 26 Oktober 2016.